Kelas 1C ceria |
Zaman
masih sekolahan dulu, kalau ditanya guru hoby nya apa? Jarang ada yang jawab
membaca, bahkan sampai saat ini kalau tanya anak-anak lebih banyak yang hoby
berenang daripada membaca. Tapi hei, tulisan ini gak bermaksud untuk
membandingkan kegiatan membaca dengan yang lain kok, Cuma mau nambahin membaca
jadi salah satu deretan panjang list hoby kamu
Komik, novel, memang deretan buku yang ‘gak ada gunanya’ untuk sebagian orang yang berpikir pragmatis, itu menurut saya lho ya, tapi hei keinginan membaca justeru terbitnya dari sana lho. Alhamdulillahnya, setelah Pak Mentri Anies B, mewajibkan literasi di setiap sekolah untuk membudayakan membaca, saya rasa ini titik terang bagi anak-anak, untuk bisa mengalami hal yang baik, yaitu dibebaskan untuk membaca cerita apapun yang dia suka. Semoga gak ada kejadian seperti saya dulu lagi.
Dari pengalaman itu juga, seperti kebanyakan orang tua baru lainnya, saya berusaha menanamkan hal-hal baik bagi anak saya untuk bekal di masa yang akan datang. Jadi mulai nyicil beli buku untuk Mas Ghazy dan gak lupa ditambah dengan 24 anak saya lainnya di kelas 1C. kepengen deh mereka semua hoby baca buku (juga), giamana caranya ya? Ini dia clue nya:
1. Becerita
Menanamkan hoby membaca susah
gampang-gampang lho. Awal mula saya gak ujug-ujug ngasih Mas Ghazy buku terus
dia baca, ya gak gitu juga ya, hihhihi, Mas Ghazy masih bayi. Masih inget
tahap-tahap perkembangan literasi anak,
setahu saya awalnya dari mendengar, berbicara, membaca, menulis, ya gak sih?
Nah saya menggunakan teknik bercerita saya, ala-ala dongeng, kepada Mas Ghazy,
juga kepada anak-anak murid. Dari bercerita yang unik, otomatis mereka jadi
tertarik kan? Biasanya saya dibantu dengan acting atau dengan boneka tangan.
Memang untuk usia 0-8 tahun, rata-rata belum bisa membaca atau belum lancar membaca, lebih baik gambar itu lebih dominan. Selain meningkatkan minat, juga membantu anak-anak yang memiliki kecerdasan visual mengimajinasikan jalan cerita lebih baik.
4. Hias tempat buku
Ini sih gak wajib ya, untuk di
rumah saya punya bookcase biasa, tapi klo di kelas 1c, biar keliatan lebih
‘hidup' kami, saya dan Bu Riris berusaha bikin suasana lebih menarik, jadi di
hias seperti ini deh. Sederhana tapi lumayan lha ya, agak rapih. hihihi. Jadi tiap gelar karpet anak-anak pasti langsung gandrung
duduk lesehan di sana sambil baca buku di sana. Buku sebanyak itu dari mana?
Bukunya dari anak-anak kelas 1c sendiri lho, dan setiap selesai membaca buku,
nanti bisa menulis di pohon membaca. Seru kan?
.
Waktu kecil, saya gak pernah membaca cerita, dongeng atau apapun, soalnya nih pernah kejadian waktu itu ke gramedia depok, nyelipin dua komik chibi marukochan ke keranjang belanja, pas dibawa ke kasir mamah ngomel berat sambil bilang, seriusan sampe sekarang inget banget, ‘ngapain sih beli komik gak ada gunanya.’ Dan ayah yang jadi pahlawan bilang, ‘udah ambil aja.’ Belakangan saya tahu bahwa ujung-ujungnya mamah saya yang bayar itu komik. Ahahaha...
Waktu kecil, saya gak pernah membaca cerita, dongeng atau apapun, soalnya nih pernah kejadian waktu itu ke gramedia depok, nyelipin dua komik chibi marukochan ke keranjang belanja, pas dibawa ke kasir mamah ngomel berat sambil bilang, seriusan sampe sekarang inget banget, ‘ngapain sih beli komik gak ada gunanya.’ Dan ayah yang jadi pahlawan bilang, ‘udah ambil aja.’ Belakangan saya tahu bahwa ujung-ujungnya mamah saya yang bayar itu komik. Ahahaha...
Komik, novel, memang deretan buku yang ‘gak ada gunanya’ untuk sebagian orang yang berpikir pragmatis, itu menurut saya lho ya, tapi hei keinginan membaca justeru terbitnya dari sana lho. Alhamdulillahnya, setelah Pak Mentri Anies B, mewajibkan literasi di setiap sekolah untuk membudayakan membaca, saya rasa ini titik terang bagi anak-anak, untuk bisa mengalami hal yang baik, yaitu dibebaskan untuk membaca cerita apapun yang dia suka. Semoga gak ada kejadian seperti saya dulu lagi.
Dari pengalaman itu juga, seperti kebanyakan orang tua baru lainnya, saya berusaha menanamkan hal-hal baik bagi anak saya untuk bekal di masa yang akan datang. Jadi mulai nyicil beli buku untuk Mas Ghazy dan gak lupa ditambah dengan 24 anak saya lainnya di kelas 1C. kepengen deh mereka semua hoby baca buku (juga), giamana caranya ya? Ini dia clue nya:
1. Becerita
Mendongeng di kelas 1C |
Kalau di awal, saya bercerita hasil karangan saya sendiri. Nah sekarang saya coba bercerita menggunakan buku yang ada di
bookcase (kalau di rumah) dan pojok baca (kalau di kelas 1c). Usahakan cerita
ala-ala dongeng, dengan intonasi, kalau bisa gunta ganti suara, buat semenarik
mungkin dan kalau mau lebih menarik lagi buat cerita menggantung, supaya apa?
Biar dia penasaran gimana sih ending ceritanya, nanati anak-anak disuruh baca
sendiri. hihihi, guru jail.
Untuk Mas Ghazy yang belum bisa
baca, ya iya masih 9 bulan, jadi musti diceritain kan? Untuk membantu dia
mengimajinasikan jalan cerita harus bergambar. Dari gambar yang menarik, dia
bisa mengenal warna (kalau berwarna ya) atau mengenal berbagai jenis gambar
yang ada di setiap lembarnya. Sekarnag Mas Ghazy tiap diceritain sambil liat
gambar, gambar orang, dia suka manggil-manggil gambarnya lho, eh eh eh, katanya.
Bahkan sering tangannya nunjuk gambar-gambar itu.
Memang untuk usia 0-8 tahun, rata-rata belum bisa membaca atau belum lancar membaca, lebih baik gambar itu lebih dominan. Selain meningkatkan minat, juga membantu anak-anak yang memiliki kecerdasan visual mengimajinasikan jalan cerita lebih baik.
4. Hias tempat buku
Pojok Baca kelas 1C |
Tidak ada komentar
Posting Komentar