Assalamualaikum, Mom.


                Tulisan ini lanjutan dari artikel yang pertama, Review Buku Seri Anak Hebat 1. Kemarin kita sudah bahs 4 buku, yaitu Aku Bilang Bismillah, Aku Bilang Alhamdulillah, Aku Bilang Assalamu’alaikum, dan Aku bilang Maaf. Dari keempat buku itu manfaatnya berasa banget, lho mommy. Contoh 1 dari buku paling kesayangan, Aku Bilang Bismillah, di buku itu Ghazy mengenal 2 ekspresi yang sampai sekarang masih sering dilakukannya, eskpresi terkejut dan eskpresi kagum atas sesuatu.

                Jadi gini, di halaman 3 dan 4 menceritakan tentang cupcake buatan bunda. Di situ ada gamesnya, mom, games menebak warna cupcake. Nah di situ digambarkan ekspresi Naura dan Nabil yang sedang kagum atas warna-warni cupcake buatan Bunda. Saya, yang suka lebay ini ahahaha ... ups, mencontohkan ekspresi kekaguman ala-ala Naura dan Nabil yang langsung ditiru Ghazy. Dari situ lha bermula ketika dia melihat ada sesuatu yang menarik, minimal dia mengatakan ‘waaaahhh’ dengan wajah antusias sama seperti yang saya contohkan ke dia. Lain dari ekspresi kekaguman, ada ekspresi terjejut. Gimana ekspresi terkejutnya itu, ada di buku Aku Bilang Bismillah di halaman selanjutnya. Penasaran kan? Hihihi...

                Buat saya pribadi, ada kesenangan tersendiri saat Ghazy menikmati apa yang bisa kami berikan kepadanya. Entah buku entah mainan, karena saya sadar waktu yang saya punya harus terbagi antara pekerjaan dan dia, ditambah kendala lain yang harus kami hadapi. Lewat buku saya merasakan bounding di antara kami. Lewat buku saya bisa mencurahkan segenap kasih sayang yang saya miliki kepadanya. Seolah buku menjadi salah satu jembatan agar kami bisa lebih akrab.

Nah, sekarang yuk kita mulai review buku Seri Anak Hebat Part 2. Happy reading, Mom.

5.       Saat Aku Marah





Judul : Saat Aku Marah

Penulis : Noor H. Dee

Gambar : Pawon Art

Cetakan ke : 1, februari 2017

Penerbit : Noura Books, PT. Mizan Publika

ISBN : 978-602-385-261-1



Saat marah, wajah Naura memerah. Jantungnya berdebar hebat. Napasnya memburu cepat. Tak ada lagi yang menyenagkan. Kadang Naura tidak mau main ataupun makan. Saat marah Naura cemberut. Alisnya bertaut. Dahinya berkerut. Rasanya Naura ingin memukul sesuatu, menenang sesuatu, melempar sesuatu. Kira-kira Naura marah kenapa ya?



P.S waktu saya lihat buku ini kok rasanya Ghazy banget, ahahaha. Dia tuh punya rasa penasaran tinggi, segala apa aja diambil dimainin, saya tipikal ibu gemes yang klo gak boleh itu artinya langsung ambil gak pake permili. Marah lha dia. Marahnya sama persis kek Naura ini. Maafin Mimih ya, mas. Lewat buku ini, saya lebih mudah mengenalkan ‘klo ini artinya marah lho, mas. Kamu nendang, kamu empar mainan, kamu cemberut, ini sedang marah.’ Dan selain menjelaskan ciri-ciri marah, buku ini juga menjelaskan tentang solusi dari marahnya Naura tersebut. Seru banget kan?



6.       Aku Senang Membantu






Judul : Aku Senang Membantu

Penulis : Noor H.Dee

Gambar : Pawon Art

Cetakan ke : 1, November 2016

Penerbit : Noura Books, PT. Mizan Publika



Hari ini cerah sekali. Ayah, Bunda dan Nabil tampak sedang sibuk. Naura dan Kiko terlihat sedang asyik bermain. “Kiko, kita bantu Ayah, Bunda, dan Kak Nabil yuk!”. Kira-kira Naura mau bantu apa ya kepada Ayah, Bunda dan Nabil?



P.S dari buku ini, saya ingat pernah baca di buku parenting mana gitu, isinya kurang lebih begini, saat kita sedang mengerjakan sesuatu kadang anak ikutan nibrung dan kita langsung respon dengan ‘jangan ke sini, nak’. Padahal sebenarnya anak ingin sekali membantu kita dan kita malah melarangnya, hal ini menimbulkan pemahaman bahwa anak tidak perlu membantu orang tuanya. Wow banget kan?



Sebenarnya gak jarang saya juga melakukannya, misalnya pas Pipih sedang asyik dengan kerjaan yang gak bisa di kerecokin atau saya yang fokus ngurusin entah kerjaan rumah atau sekolah, terus Ghazy datang dengan tanpa babibu langsung mabil gunting, ambil pulpen coret-coret. TIDAAAKK. Saya biasanya langsung panik. Klo gak bisa dirayu suka saya ambil paksa dan dia marah. Duh, itu cara yang gak elegan banget. (Maafin Mimih, Ya Mas). Sebenarnya  boleh ngelarang, biar dia tau juga kan apa yang boleh apa yang tidak boleh, atau kapan waktunya boleh kapan waktunya tidak boleh, apalagi memang mengerjakan pekerjaan yang membutuh keseriusan 100%.



Tips dari saya kalau memang mau melarang, melaranglah dengan cara elegan dan lembut, memberikan pemahaman kepada dia, kalau tidak mempan mengalihkan perhatian dia dengan cari kesibukan lain.



Sebenarnya saat itu anak sedang mencari tahu, ‘ayah bundanya sedang apa sih kok aku dicuekin,’ dan dia ingin iku membantu. Jika memang anak bisa dilibatkan untuk membantu pekerjaan ayah bunda silakan karena secara tidak langsung memberikan stimulus untuk dia dari segi, 1. Mnumbuhkan keingin tahuan tinggi, 2. Menumbuhkan rasa ingin membantu. Terbit dari sana, ada kemungkinan ketika besar nanti lebih mudah untuk ringan tangan membantu orang tua karena ‘terbiasa’ seperti itu. Pas dia datang mau ‘membantu’ jagan lupa bilang, ‘Mas mau bantuin Ayah Bunda ya? Terima kasih.’.

Wow, dari buku anak aja bisa dalem gini ya, maknanya, atau ini Cuma pemahaman saya aja ya? Hehehe...



7.       Aku Bilang Tolong




Judul : Aku Bilang Tolong

Penulis : Noor H. Dee

Gambar : Iput

Cetakan ke: 5, Oktober 2017

Penerbit : Noura Books, PT. Mizan Publika

ISBN: 978-602-385-014-3



Naura dan Kiko ingin bermain boneka. “Bunda, ambilkan boneka beruang!” pinta Naura sambil menunjuk rak boneka. “Ambilkan boneka elinci!” Ambilkan boneka gajah!” Nabil menghampiri Naura dan berkata “Naura, kamu lupa bilang ‘Tolong’ ke Bunda.”



P.S Sebenarnya saya baru beli buku ini Desember kemarin. Jadi baru beberapa kali dibaca Ghazy. Berhubung ternyata ada pengalaman yang mirip, di buku dan di rumah, Naura punya rak boneka, Ghazy punya rak multi guna, jadi ada kasus pas saya dan pipih meletakkan mainan dia di atas rak tak terjangkau, biasanya Ghazy Cuma bilang ‘ambilin’ sambil nunjuk barang tersebut. Biasanya sebelum ngambil, saya sering tanya, ‘bilang apa dulu mas?’ kalau dia masih batas sabar dan gak tau jawabannya paling ketawa, nyengir, sambil saya bimbing bilang tolong. Kalau sudah gak sabar dan malah jadi marah, saya gak lantas buru-buru kasih mainannya supaya diem, tapi saya gendong dan kasih pengertian gak boleh seperti itu.



8.       Aku Anak yang peduli






Judul : Aku Anak yang Peduli

Penulis: Lian Kagura

Gambar Pawon Art

Cetakan ke: 1, Juni 2017

Penerbit : Noura Book, PT. Mizan Publika

ISBN : 978-602-385-270-3



Pagi itu, Nabil membantu Ayah dan Bunda membuang sampah. “Kok, sampahnya masih menumpuk?” tanya Nabil heran. “Bunda, kenapa Paman Bilo belum mengangkut sampah, ya?” tanya Nabil. Kira-kira apa yang terjadi dengan Paman Bilo, dan apa yang akan dilakukan Nabil dan Naura selanjutnya?



P.S Sama seperti seri Aku Bilang Tolong, ini masih buku baru beli banget dan pas dibacain buku ini, Ghazy malah fokus ke gambar lalatnya, ahahaha.





Alhamdulillah untuk sementara baru segitu yang dipunya oleh Ghazy. Insya Allah rejeki Mimih Pipih bisa ada terus untuk menambah koleksi Ghazy ya. Nah Mommy, memang buku untuk masyarakat awam tidak terlalu diperhatikan, tapi insya Allah jika kita menganggarkan dana untuk membelinya, manfaat bisa kita petik dari sana. Akhir kata, saya ucapkan terima kasih sudah membaca artikel saya ini.



Wassalamu’alaikum.