Orang-orang berkata, mengajar semudah berjalan-jalan di taman. Yang orang tidak tahu, taman tersebut adalah taman jurasik park. -anonym

Kamis lalu, ada seorang murid yang mengeluh tangan kanannya sakit. Setelah ambil minyak tawon, saya ngurut tangan murid tersebut sambil ‘curhat colongan’ di depan murid-murid lain yang melihat adengan urut-mengurut ini, jadi guru kayak gini ka, ngajar iya, jadi tukang urut iya, jadi hakim iya, jadi polisi iya, jadi detektif iya, jadi nanni iya. Mereka tertawa dan salah satu diantaranya bilang, oia ya bu aku ga kepikiran.
Memang kenyataannya gak banyak orang yang berpikir sampai ke sana (atau gak mau mikirin), tapi gak masalah karena itu bentuk dari pelayanan prima, jadi klo kata orang sunda sudah wayahnya.

Pelayanan prima membentuk karakter guru yang selalu mengayom, sesuai dengan pola belajar dari Bapak Pendidikan Nasional yaitu asah, asih dan asuh’. Jadi dengan kata lain, hal tersebut sudah menjadi ‘makanan kami sehari-hari”. Kenyang? Tentu saja kadang kenyang, tapi kembali lagi, seperti perut memang tidak pernah mengenal kata ‘cukup’ dan mengajar adalah candu.

lalu bagaimana dengan anggapan orang yang berkata mengajar semudah berjalan-jalan? Hihihi untuk satu ini seharusnya mereka bisa merasakannya, bisik jail saya dari hati yang terdalam.


Dan Alhamdulillah nya di Al Azhar 46 Grand Depok City termasuk salah satu sekolah yang memiliki program tahunan unik, ini menurut saya pribadi ya. Uniknya adalah di sekolah kami mengadakan program Guest Teacher week, GTW. Sesuai judulnya kami mengundang orang tua murid, OTM, untuk menjadi guru di kelas. Dalam hati berkata, Yippy.


Program ini diperuntukkan 5 OTM untuk menjadi GTW di masing-masing kelas. Menariknya Ketika program ini berlangsung banyak OTM yang antusias mengikuti programnya secara serius.


Setiap Otm berkesempatan untuk mengasah kemampuan mengajar di kelas dengan materi ajar yang telah mereka pilih. Kebanyakan dari mereka telah menyiapkan bahan ajar supaya lebih siap saat mengajar di kelas.


Dan saat para otm mengajar, sesekali ada drama, dan mereka selalu bisik-bisik bilang ke saya, wah tiap hari struggle sama ‘begini’ bu? Saya tersenyum dan mengangguk mantap.

Menurut saya pribadi, dengan adanya program GTW ini, memungkinkan otm untuk mengerti kondisi yang terjadi di dalam kelas dengan segala macam ‘makanan harian’ kami.

Acara GTW bias ditutup dengan makan-makan Bersama dan pemberian bingkisan untuk anak murid. alhamdulillah.