Waktu jalan-jalan ke Gramedia CCM, biasanya target yang mau dibeli itu novel. Ya kali ada yang ketjeh gitu kan? Tapi pas sampe rak new arival, kok banyak banget buku self improvement yang menarik perhatian. Sampulnya asli, sederhana banget, tapi kok ada bisikan hati bilang 'beli beli', dari beberapa seri, yang paling menarik perhatian ya buku ini, judulnya “emotional intelligence itu di praktekin” karangan Tim Wesfix.
Ini dia penampakan Buukunya, mohon maaf dekil, sering dibaca dan dibawa kemana-mana.

Sampe rumah langsung dilahap abis, dan kok ya berasa pas banget sama keadaanku yang sedang hilang arah ini. Ahahaha... dari situ berasa adiktif banget nih buku sampe beli seri yang lainnya. Tapi fokus kita kali ini adalah membahas sal

ah satu yang paling menarik dan bener-bener aku praktekin di rumah. Cek this out.
Afirmasi positif

Afirmasi positif? Pernah denger? Belum? Sama, sebelum baca buku ini tuh aku gak tau apaan tuh afirmasi positif. Jadi menurut buku ini, afirmasi positif adalah kata-kata positif tentang diri sendiri, atau keyakinan positif, yang diucapkan (atau dituliskan) secara sadar.

Jadi ceritanya, menurut buku, pikiran kita itu seperti antena yang menangkap berbagai sinyal. Kalau misalnya nih sinyalnya positif, kebayang gak sih efeknya sama pikiran kita, sama bady kita, sama soul kita. tapi gimana kalau yang diterima malah kebalikannya, sinyal jelek banget asli, sampe kayaknya gak ada hari tanpa sinyal jelek itu.

Nah, afirmasi positif ini bisa, sangat amat, membantu kita dalam menanamkan pikiran baik, optimistik, meskipun sinyal yang diterima pikiran kita jelek sejelek-jeleknya. Dan ajaibnya lagi, jika kita berhasil mempertahankan pikiran kita dalam lingkup positif, justru kita juga bisa memberikan pengaruh positif kepada orang lain.

ini stiker, yang pas baca tulisannya kok gue banget gitu, akhirnya dibeli dan ditempel di dinding kamar.
Sejauh ini, aku masih menggunakan afirmasi positif sebagai bagian dari defense mechanism, untuk menjaga pikiran terus positif. Jadi misalnya, curhat dikit, ada yang nyebelin di sekolah, eh, langsung inget kata-kata afirmasi positifku.

Kamu bisa membuat kata afirmasi positifmu sendiri, gak perlu muluk-muluk, kuncinya kata-kata itu harus yang bener-bener ‘kamu banget’ dan ngebantu kamu untuk mengikis pikiran negatif bisa jadi clear karena kata-kata itu, misalnya nih, “hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.” Sambil atur nafas pelan, atau bisa juga dengan quote faforitmu.


Supaya efeknya lebih berasa, di buku dijelaskan kalau afirmasi positifmu bisa ditulis di Post it, tempel di tempat-tempat strategis yang biasa kamu lihat. Kamu juga bisa menulis ulang kutipan-kutipan positif yang kamu suka di buku catatan. Selain itu, biar lebih menjiwai, setiap malam, sebelum tidur kamu bisa mengucapkan afirmasi positif milikmu sendiri.

“All that we are is the result of what we have thought. The mind is everything. What we think, we become.”
Buddha

silakan mencoba membuat afirmasi positif dirimu dan mempraktikkannya.

Judul buku : Emotional Intelligence itu "dipraktekin"
karangan : Tim Wesfix
Penerbit : Grasindo
ISBN : 978-602-375-533-2